Tersesat dalam hakikat yang mengikat
Terhanyut dalam sayup ketiadaan
Merasuki sukma-sukma yang telah pergi
Membawa kembali yang takmungkin kembali
Kemarin rasa itu masih disini
Menari-nari bak jemari memainkan melodi
Kau dan aku dengan memori itu
Kau dan aku dengan bahagia itu
Kau tinggalkan selendang kisah kita
Mengikat urat-urat kehidupanku
Kau tusukan pedang lara itu
Menghujam sisa-sisa dari cerita..
Purwokerto, 26 july 2011. Pukul 2.20 AM
Senin, 25 Juli 2011
Minggu, 24 Juli 2011
Untitled 6
Adakah nafas yang tak disertakan udara??
Adakah jiwa2 insani tak disertakan mati??
Adakah manusia yang tak disertakan emosi?
Kalut yang ada semakin menerkam rasa
Membelah segala keberadaan dari jiwa
Malenyapkan mimpi dari asa yang tersembunyi.
Adakah malam bersinarkan mentari??
Jikalau ada .. bolehkah aku singgah walau hanya sekejap waktu..
Karena gelap ini semakin mengoyak keberadaanku.
Adakah siang yang disinarkan rembulan??
Jikalau ada... bolehkah aku menikmati belayan lembut sinarnya... walau hanya sejenak..
Karena sungguh.. mentari telah membakar setiap inci harap yang di suarakan hati.
Adakah jiwa2 insani tak disertakan mati??
Adakah manusia yang tak disertakan emosi?
Kalut yang ada semakin menerkam rasa
Membelah segala keberadaan dari jiwa
Malenyapkan mimpi dari asa yang tersembunyi.
Adakah malam bersinarkan mentari??
Jikalau ada .. bolehkah aku singgah walau hanya sekejap waktu..
Karena gelap ini semakin mengoyak keberadaanku.
Adakah siang yang disinarkan rembulan??
Jikalau ada... bolehkah aku menikmati belayan lembut sinarnya... walau hanya sejenak..
Karena sungguh.. mentari telah membakar setiap inci harap yang di suarakan hati.
Minggu, 17 Juli 2011
Untitled 5
Kemarin kau singgah sejenak di labuhan jiwa.
Menyapa dengan senyuman yang tak terlupa.
Menjebak dalam romansa yang menyeruak.
Duh Gusti....
Harus dengan apa aku penjarakan gelora ini?
Gelora yang membawakan romansa dari hati yang tidak berdaya.
Yang adanya, menebarkan sekelumit wewangian yang takmau pergi.
Seakan membuat kasturi tak lagi berarti.
Menyapa dengan senyuman yang tak terlupa.
Menjebak dalam romansa yang menyeruak.
Duh Gusti....
Harus dengan apa aku penjarakan gelora ini?
Gelora yang membawakan romansa dari hati yang tidak berdaya.
Yang adanya, menebarkan sekelumit wewangian yang takmau pergi.
Seakan membuat kasturi tak lagi berarti.
Kamis, 24 Maret 2011
untitled 4
dalam senja kau bertanya
adakah cinta menyertakan duka?
dalam malam kau bertanya
adakah cinta berwarnakan kelam?
adakah cinta kita seperti senja yang menduka?
adakah cinta kita seperti malam yang diwarnakan kelam?
--------------------------------------------------------------------
cinta kita seperti mentari senja yang membara
cinta kita seperti malam dihiaskan berjuta bintang
jangan pernah engkau ragu akan cinta kita
karena bahagia menanti di penghujung cerita :)
adakah cinta menyertakan duka?
dalam malam kau bertanya
adakah cinta berwarnakan kelam?
adakah cinta kita seperti senja yang menduka?
adakah cinta kita seperti malam yang diwarnakan kelam?
--------------------------------------------------------------------
cinta kita seperti mentari senja yang membara
cinta kita seperti malam dihiaskan berjuta bintang
jangan pernah engkau ragu akan cinta kita
karena bahagia menanti di penghujung cerita :)
Selasa, 22 Maret 2011
untitled 3
aroma cintamu menggelora kesetiap sudut kesepian
aku hirup dengan nafas kerinduan
ada hati yang bahagia kala senja tiba
saat jingga menyiratkan cinta
aku hirup dengan nafas kerinduan
ada hati yang bahagia kala senja tiba
saat jingga menyiratkan cinta
Kamis, 17 Maret 2011
untitled 2
seperti cucuran darah jatuh ketanah..
meresap mati kedalam saripatinya
tak meninggalkan secuil makna
di dalam sepi bumi kematian.
untitled
biarkan semuanya pergi
dalam sebuah pemaknaan tak bermakna...
berhiaskan darah dan kesedihan
menyisakan kematian dalam ruang kesepian
Selasa, 08 Maret 2011
Yang Mengunci Hati
Senyummu menghiasi mimpi-mimpi itu.
Mimpi tentang hati yang kemarin terkunci.
dalam sebuah pengertian yang berkata cinta.
Duhai engkau yang kemarin menghampiri.
Sudikah tinggalkan sekelumit harum lembut wangimu.
Agar dalam setiap malam itu,
Terhiaskan fantasi akan adanya dirimu.
Duhai engkau yang telah mengunci hati.
Adakah sebait kata tersurat dari hatimu?
Mengabarkan tentang rasa yang kemarin tersirat.
Dari setiap makna tatapan lembut, mata indahmu.
Purwokerto, 8 Maret 2011.
===============================================
Mimpi tentang hati yang kemarin terkunci.
dalam sebuah pengertian yang berkata cinta.
Duhai engkau yang kemarin menghampiri.
Sudikah tinggalkan sekelumit harum lembut wangimu.
Agar dalam setiap malam itu,
Terhiaskan fantasi akan adanya dirimu.
Duhai engkau yang telah mengunci hati.
Adakah sebait kata tersurat dari hatimu?
Mengabarkan tentang rasa yang kemarin tersirat.
Dari setiap makna tatapan lembut, mata indahmu.
Purwokerto, 8 Maret 2011.
===============================================
Minggu, 06 Maret 2011
Kisah yang Ingin Terucap Kembali.
langit dan bumi mengharu
saat asa, rasa, dan jiwamu pergi,
meninggalkan sejuta kisah tentang kita
yang membenam kedalam lirih tangisan hati
di kaki senja itu engkau tersenyum
berhiaskan sayap putih lembut laksana bidadari
meninggalkan jingga di pelupuk mata
sebagai tanda akhir kisah kita
disini, di pusaramu ku selendangkan doa,
agar di hari abadi kelak,kisah kita akan kembali terucap
di depan pintu rahmat yang kuasa
dalam arti cinta yang sebenar-benarnya cinta...
saat asa, rasa, dan jiwamu pergi,
meninggalkan sejuta kisah tentang kita
yang membenam kedalam lirih tangisan hati
di kaki senja itu engkau tersenyum
berhiaskan sayap putih lembut laksana bidadari
meninggalkan jingga di pelupuk mata
sebagai tanda akhir kisah kita
disini, di pusaramu ku selendangkan doa,
agar di hari abadi kelak,kisah kita akan kembali terucap
di depan pintu rahmat yang kuasa
dalam arti cinta yang sebenar-benarnya cinta...
Minggu, 06 Februari 2011
Maaf
cintamu tertinggal di kaki senja
bersama mentari yang tadi masih berseri
hangatnya masih terasa membuai diri
meski engkau telah pergi
wahai senja, belailah dirinya dalam jinggamu
lembut, selmbut belaiannya terhadapku
karena kemarin aku telah menamparnya dengan sikapku
malam, dekap erat dirinya
seerat kala dia mendekapku
karena kemarin aku telah meninggalkannya di hutan kesepian
angin, terbangkanlah dia dengan manjaanmu
seperti dia menerbangkanku dengan manjaannya terhadapku
karena kemarin aku telah menjatuhkannya dari tempat yang teramat tinggi
maaf atas segala sikapku
taakan kurasa lagi cinta seperti cintamu kepadaku.
bersama mentari yang tadi masih berseri
hangatnya masih terasa membuai diri
meski engkau telah pergi
wahai senja, belailah dirinya dalam jinggamu
lembut, selmbut belaiannya terhadapku
karena kemarin aku telah menamparnya dengan sikapku
malam, dekap erat dirinya
seerat kala dia mendekapku
karena kemarin aku telah meninggalkannya di hutan kesepian
angin, terbangkanlah dia dengan manjaanmu
seperti dia menerbangkanku dengan manjaannya terhadapku
karena kemarin aku telah menjatuhkannya dari tempat yang teramat tinggi
maaf atas segala sikapku
taakan kurasa lagi cinta seperti cintamu kepadaku.
Hadirnya Kembali
kau menghadirkan kembali cinta
di singgasana yang kemarin mati
kau bawa kembali rasa
ke dalam hati yang sudah tak merasa
adakah cara untuk kembali,
menyegarkan bunga yang kemarin layu
adakah cara untuk membawa kembali
rasa yang kemarin pergi
kau suguhi aku madumu
setelah kau tusukan durimu
kau suguhi aku segala rasamu
tanpa engkau berkata harus bagaimana
di singgasana yang kemarin mati
kau bawa kembali rasa
ke dalam hati yang sudah tak merasa
adakah cara untuk kembali,
menyegarkan bunga yang kemarin layu
adakah cara untuk membawa kembali
rasa yang kemarin pergi
kau suguhi aku madumu
setelah kau tusukan durimu
kau suguhi aku segala rasamu
tanpa engkau berkata harus bagaimana
Rabu, 19 Januari 2011
Sekelumit Rasa yang Tertinggal
dalam bisu aku bersembunyi
merenungkan rasa yang tersisa
entah mengapa tidak mau pergi
dari sela hati yang semakin sepi
lilin cinta yang kau sulut dulu, kini hampir mati.
semakin gelap kurasa..
sepipun semakin hinggap di jiwa
adakah engkau akan kembali?
menyulutkan lilin yang baru.
lalu melepaskanku dari pelukan kelam..
membawaku pergi menuju kehidupan seperti yang lalu.
wahai engkau pemilik cinta
kutitipkan sekelumit rinduku ini kepadamu
agar di saat senja nanti
akan kembali kasih yang tadi pergi.
tasikmalaya, 19 januari 2011
merenungkan rasa yang tersisa
entah mengapa tidak mau pergi
dari sela hati yang semakin sepi
lilin cinta yang kau sulut dulu, kini hampir mati.
semakin gelap kurasa..
sepipun semakin hinggap di jiwa
adakah engkau akan kembali?
menyulutkan lilin yang baru.
lalu melepaskanku dari pelukan kelam..
membawaku pergi menuju kehidupan seperti yang lalu.
wahai engkau pemilik cinta
kutitipkan sekelumit rinduku ini kepadamu
agar di saat senja nanti
akan kembali kasih yang tadi pergi.
tasikmalaya, 19 januari 2011
Senin, 17 Januari 2011
Bidadari Bumi yang Mematri Hati
di sudut matamu kulihat cinta
diseledang hatimu aku pautkan rasa
tak ada niatku berdusta
hanya teringat syair para punjangga
"cinta adalah oasis di dunia yang fana"
indah rasanya syair tentang cinta.
tak seprti cinta yang kurasa.
seperti mawar kau terbarkan pesona
namun engkau tusukan pula durimu kepadaku
salahkah aku ingin menggenggamu dengan erat?
apa ini resiko para pecinta yang berani mencinta?
yang akhirnya menangis lirih atas cintanya
andai aku sekuat karang..
ingin aku bertahan atas semua ini
tapi apa daya diriku..
telah berani menghadirkan cinta
yang diiringi lirih yang sama adanya
semoga engkau bahagia disana..
cintaku untukmu akan selalu ada..
di sebuah singgasana yang hadir atas dirimu
walau hati ini tersiksa
walau titian airmata selalu ada
aku disini bersama sepi
mencoba bercumbu dengan kelam
selamat tinggal
bidadari bumi yang mematri hati.
tasikmalaya, 17 januari 2011
terangkai atas kisah pecinta yang merana.
diseledang hatimu aku pautkan rasa
tak ada niatku berdusta
hanya teringat syair para punjangga
"cinta adalah oasis di dunia yang fana"
indah rasanya syair tentang cinta.
tak seprti cinta yang kurasa.
seperti mawar kau terbarkan pesona
namun engkau tusukan pula durimu kepadaku
salahkah aku ingin menggenggamu dengan erat?
apa ini resiko para pecinta yang berani mencinta?
yang akhirnya menangis lirih atas cintanya
andai aku sekuat karang..
ingin aku bertahan atas semua ini
tapi apa daya diriku..
telah berani menghadirkan cinta
yang diiringi lirih yang sama adanya
semoga engkau bahagia disana..
cintaku untukmu akan selalu ada..
di sebuah singgasana yang hadir atas dirimu
walau hati ini tersiksa
walau titian airmata selalu ada
aku disini bersama sepi
mencoba bercumbu dengan kelam
selamat tinggal
bidadari bumi yang mematri hati.
tasikmalaya, 17 januari 2011
terangkai atas kisah pecinta yang merana.
Sabtu, 08 Januari 2011
Tangisan Anak Adam
dalam senja anak adam bertanya,
"wahai mentari kenapa aku sendiri?"
"kenapa kau tidak memberikan secercah cahayamu untukku?"
"agar mereka meminta aku meneranginya."
"wahai sepi, apakah aku terkutuk sunyi?"
"sampai ketika aku mati."
"rembulan seolah menutup mata."
"embunpun enggan untuk lindap di jasad,"
"sekedar membasahi hati kala hidup takakan dijalani lagi."
mentari senjapun mulai redup,
si anak adam menangis dalam kesendiriannya
baginya hidup hanya berisikan sunyi
tangis seolah menggema di ruang-ruang kehampaan.
apakah ada hati yang mengerti rasa anak adam ini?
"wahai mentari kenapa aku sendiri?"
"kenapa kau tidak memberikan secercah cahayamu untukku?"
"agar mereka meminta aku meneranginya."
"wahai sepi, apakah aku terkutuk sunyi?"
"sampai ketika aku mati."
"rembulan seolah menutup mata."
"embunpun enggan untuk lindap di jasad,"
"sekedar membasahi hati kala hidup takakan dijalani lagi."
mentari senjapun mulai redup,
si anak adam menangis dalam kesendiriannya
baginya hidup hanya berisikan sunyi
tangis seolah menggema di ruang-ruang kehampaan.
apakah ada hati yang mengerti rasa anak adam ini?
Kamis, 06 Januari 2011
perih yang menerka rasa
sepi, lantunkanlah melodi asmara yang menyiksa
agar hati ini tau rasa
bahwa cinta telah tiada
mati, diantara waktu dan harapan
awan, turunkanlah hujan asammu,
agar perih ini semakin kentara
sebagai pengingat ..
bahwa dia pernah ada
di bagian hati yang telah tersakiti,
terima kasih cinta..
atas semua perih yang menerpa rasa..
agar hati ini tau rasa
bahwa cinta telah tiada
mati, diantara waktu dan harapan
awan, turunkanlah hujan asammu,
agar perih ini semakin kentara
sebagai pengingat ..
bahwa dia pernah ada
di bagian hati yang telah tersakiti,
terima kasih cinta..
atas semua perih yang menerpa rasa..
Sabtu, 01 Januari 2011
Arti Cinta yang Semena-Mena
semakin hari semakin kurasa kentara
setiap makna yang tersirat atas cinta
seakan setiap detik waktu, menyertakan asanya
untuk mengurung setiap hasrat insani
adakah kunci untuk aku pergi,
menyuratkan isi hati pada pemilik cinta?
akankah dia mendengar,
kata cinta yang sebenarnya hampa?
heeemmhh....
semua kembali kedasar arti cinta
yang terkadang diartikan semena-mena.
minggu 2 januari 2011 00.17
purwokerto.
setiap makna yang tersirat atas cinta
seakan setiap detik waktu, menyertakan asanya
untuk mengurung setiap hasrat insani
adakah kunci untuk aku pergi,
menyuratkan isi hati pada pemilik cinta?
akankah dia mendengar,
kata cinta yang sebenarnya hampa?
heeemmhh....
semua kembali kedasar arti cinta
yang terkadang diartikan semena-mena.
minggu 2 januari 2011 00.17
purwokerto.
Langganan:
Postingan (Atom)